"KONDISI
PERNIKAHAN DI AKHIR ZAMAN"
By:
Samuel Sadusi
Jika kita melihat keadaan dunia
saat ini yang super canggih dan super instant, mustahil rasanya kehidupan yang akan
datang menjadi super susah dan super hancur. Bagaimana tidak, kemajuan
teknologi dunia yang begitu membawa banyak manfaat dan meringankan pekerjaan
bagi umat manusia. Selain sisi positifnya, kemajuan teknologi juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan manusia. Segala informasi dapat dengan dengan
mudah di akses saat ini. Komunikasi dengan orang lain juga sangat mudah dengan
adanya handphone, jejaring sosial, email, blackberry, dan lain sebagainya.
Namun dengan kemudahan dan
kecanggihan teknologi saat ini, seringkali dimanfaatkan untuk melakukan dosa.
Tidak jarang kita mendengar berita di televisi atau media elektronik lainnya
tentang pemerkosaan, penculikan, dan penipuan melalui SMS, BBM, Facebook, dan
yang lainnya. Semua itu terjadi dan dilakukan oleh orang-orang yang
memanfaatkan kecanggihan teknologi secara negatif. Mungkin bagi mereka yang
melakukan hal itu adalah suatu hal yang wajar dan biasa, karena memang mereka
tidak perduli dengan dosa.
Ternyata kemajuan teknologi
tidak menjamin dapat menghentikan pertumbuhan dosa yang begitu dahsyat
penyebarannya. Segala nafsu jahat dan kotor di dalam hati manusia tidak dapat
dihentikan, bahkan justru kemajuan teknologi itu mempercepat laju kebejatan
manusia. Kita ambil beberapa contoh dari perkembangan teknologi saat ini yang
dimanfaatkan sebagai "pengaman" untuk melakukan dosa. Alat
kontrasepsi dan peralatan KB lainnya dibuat dengan teknologi yang canggih,
tujuannya untuk menolong banyak umat manusia. Namun bagi mereka yang moralnya
rusak dan tidak perduli dengan dosa akan semakin “aman” dan semakin ganas.
Tidak ada yang dapat menghentikan orang-orang yang memang dipenuhi oleh
nafsu-nafsu seperti itu, kecuali penyakit yang menimpa mereka.
APA KATA ALKITAB???
Mungkin jarang kita
memperhatikan nubuatan-nubuatan yang ada dalam Alkitab tentang kondisi
pernikahan di akhir zaman. Namun jika kita selidiki lebih dalam lagi, ternyata
ada banyak nubuat dalam Alkitab yang menceritakan bagaimana bejatnya manusia di
akhir zaman. Semua itu dituliskan untuk mengingatkan kita sebagai orang yang
benar-benar menjadi Pengikut Kristus (Kristen) dan benar-benar percaya kepada
Yesus, agar senantiasa berjaga-jaga dan tidak mengikuti segala perbuatan dosa
yang dilakukan oleh orang-orang dunia, khususnya di akhir zaman ini.
Kejadian 6:1-2. "Ketika
manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka
lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak
perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka."
Ayat diatas adalah keadaan pada
zaman Nuh, dan ini akan terulang lagi pada akhir zaman ini. Perhatikan kalimat
terakhir pada ayat diatas: "..... lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka."
Melihat keadaan seperti itu,
apakah TUHAN hanya diam saja? Tentu tidak. TUHAN melihat semua perbuatan
manusia itu dan bahkan Allah sangat menyesal telah menciptakan manusia. Semua
itu dituliskan dalam ayat berikutnya:
Kejadian 6:5-6. "Ketika
dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah
TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hati-Nya."
Dengan penyesalan itu, maka
TUHAN membinasakan seluruh manusia yang ada di muka bumi pada saat itu dengan
mendatangkan air bah. Seperti kita ketahui, dari sekian banyaknya manusia pada
zaman itu, hanya Nuh yang selamat beserta istri, tiga orang anaknya dan tiga
menantunya, keseluruhannya berjumlah delapan orang. Luar biasa bukan? Alkitab
tidak tidak menuliskan jumlah manusia secara spesifik pada zaman itu, tapi yang
jelas jumlahnya sudah sangat banyak (Kejadian 6:1), namun yang selamat hanya 8
orang saja. Mereka yang tidak mau mendengarkan Firman TUHAN semuanya binasa
karena kekerasan hati mereka.
Lalu bagaimana dengan zaman
akhir? Apakah hal itu akan terulang kembali? Ya, semua itu akan terulang
kembali. Namun TUHAN membinasakan manusia bukan lagi dengan AIR BAH, karena
TUHAN sudah berjanji tidak akan mendatangkan air bah kembali di muka bumi. Hal
ini dibuktikan dengan adanya BUSUR TUHAN atau yang lebih kita kenal dengan
PELANGI. (Kejadian 9:1-17). Lalu dengan bagaimana kelak kesudahan manusia?
Kesudahannya adalah Sorga atau Neraka. Bumi dan segala isinya akan hilang
lenyap, yang ada hanyalah Bumi yang Baru. (Wahyu 21:1).
Matius 24:37-39. “Sebab
sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan
minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan
mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia."
Sebelum TUHAN mendatangkan air
bah, kehidupan manusia pada saat itu sangatlah bebas. Pikiran manusia hanya
penuh dengan makanan dan minuman yang enak, kehidupan mewah dan sex. Mereka
tidak memperdulikan dan tidak menghormati TUHAN. Semuanya berbuat sesuai
kehendaknya masing-masing. Dan semua itu berakhir setelah Nuh dan keluarganya
masuk ke dalam bahtera, dan air bah membinasakan mereka.
Hal ini pun sudah kembali
terulang pada zaman sekarang. Banyak orang yang tidak percaya kepaya YESUS,
tidak mendengarkan Firman-Nya, tidak melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya,
berbuat sekehendak hatinya, tidak mengasihi sesama, melakukan perzinahan,
menjadi hamba uang, dan berbagai kehidupan duniawi lainnya. Namun bagi yang
percaya kepada Tuhan Yesus dan melakukan kehendak-NYA akan masuk ke dalam
"Bahtera Sorgawi", yaitu Kerajaan Allah yang Kudus dan Kekal.
Saat ini banyak orang-orang
yang tidak percaya kepada Yesus dan tidak melakukan kehendak-Nya, dan mereka
menutup hati, mata, dan telinga mereka terhadap Firman Tuhan, dan itu membuat
mereka tidak tahu akan sesuatu, seperti yang dilakukan oleh manusia pada zaman
Nuh (Matius 24:39), sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Dan
nanti bukan lagi yang air bah yang akan datang, melainkan Tuhan Yesus sendiri
yang akan datang. Dan DIA lah nanti yang akan membinasakan orang-orang yang
tidak percaya kepada-Nya.
Dalam Kitab Daniel diceritakan
nubuatan tentang jeleknya moral manusia di akhir zaman ini. Kitab Daniel
menggambarkan perilaku manusia di akhir zaman ini seperti perilaku binatang
yang selalu menuruti nafsunya.
Daniel 7:5. "Dan tampak
ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri
pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di
antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging
banyak-banyak."
Seperti kita ketahui bahwa
beruang adalah binatang yang sangat buas, kebuasan dan kejahatannya sama dengan
singa. (1 Samuel 17:34; Ratapan 3:10; Hosea 13:7-8; Ams 28:15).
Daniel 7:17.
"Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan
muncul dari dalam bumi;"
Pengertian ayat diatas adalah
"raja-raja dosa" yang hidupnya seperti binatang buas, jahat, keji
seperti beruang. Manusia-manusia yang melakukan dosa akan sangat bebas
melakukan dosa dan menuruti hawa nafsunya. Segala jenis dosa yang sangat
menjijikkan akan diperbuat olehnya, diantaranya :
-
Dosa kedagingan dan hawa nafsu (2 Petrus 2:10; 3:3).
-
Tidak ada rasa takut akan Allah dalam matanya (Mazmur 36:1)
-
Durhaka, tidak mau tunduk, tidak mau diperintah (1Timotius 1:9)
-
Menyesatkan dan menjatuhkan orang beriman ke dalam dosa (1
Petrus 2:18, 5:8).
Siapapun orang-orang yang
bergaul dengannya akan terpengaruh dan akan merusak rohaninya, seperti orang
yang dirobek-robek oleh singa yang buas sebagai mangsanya sehingga hancur
berantakan kehidupan rumah tangganya (Titus 1:11).
Dan lebih hebatnya lagi, jumlah
orang-orang yang melakukan dosa seperti ini akan sangat banyak pada akhir
zaman, dan orang-orang beriman yang tidak berjaga-jaga akan diseret dalam
segala kenajisan dosanya.
Jika kita perhatikan dalam
Wahyu 13, sifat ke empat binatang ini terkumpul dalam binatang Antikris, namun
dalam Daniel 7 diuraikan dalam 4 binatang, sehingga kita lebih mudah mengikuti
perkembangannya.
Sebelum antikris muncul,
orang-orang yang seperti raja-raja dalam dosa ini akan limpah bermunculan dan
Antikris adalah puncaknya.
Seperti yang dijelaskan dalam
Wahyu 13:2, kaki binatang Antikris itu disebutkan seperti kaki beruang. Jadi sifat-sifat
beruang yang dipakai di sini yang terutama adalah kakinya. Mengapa harus kaki
beruang? Ya, salah satu fungsi kaki adalah untuk memikul berat badan dan untuk
berjalan. Ia memikul beban beruang, artinya "beban hawa nafsu".
Seluruh hidupnya untuk hawa nafsu atau kedagingan saja.
Tujuan hidupnya hanya untuk
bersenang-senang, makan minum, kawin, berkelahi, memuaskan nafsunya dan
sebagainya. Tidak peduli lagi itu dosa atau tidak, yang penting hatinya puas.
Jumlah mereka semakin bertambah-tambah terus di dalam dosa sampai hukuman jatuh
atasnya, baru mereka terpaksa berhenti menuruti hawa nafsunya.
Semua itu mereka lakukan karena
mereka buta dan sesat. Penyebabnya adalah:
Mereka mengira bahwa inilah
jalan yang menyenangkan, tetapi sesungguhnya ini jalan kematian. Bukan jalan
sejahtera (Roma 3:17). Dalam Amsal 14:12-13 dikatakan: "Ada jalan yang
disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Di dalam tertawapun hati
dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan." Mereka akan
berduyun-duyun berjalan dalam jalan lebar yang ramai ini, tetapi akhirnya
kebinasaan. Matius 7:13-14 mengatakan: "Masuklah melalui pintu yang sesak
itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan
yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Mereka mengira bahwa cara hidup
demikian ini dari kehendak dirinya sendiri, keinginannya sendiri, tetapi
sebetulnya mereka “diperbudak” dan "diperhamba" oleh setan. (Roma
7:18, Galatia 5:17, Yohanes 8:34). Namun bagi kita yang mengerti akan
kebenaran. Jangan lagi mau diperbudak oleh setan. Sudah seharusnya setiap orang
Kristen bebas dari perhambaan setan dan menang di dalam Kristus. Tuhan Yesus
telah menang untuk kita, terimalah kemenangan atas dosa dengan iman. Keinginan
daging harus disalibkan dan dimatikan (Galatia 5:24; Kolose 3:5) dan dengan
sukacita mau tunduk dan taat dipimpin oleh Roh Kudus seperti Paulus. Janganlah
berjalan dalam cara hidup seperti beruang ini (1 Petrus 4:2). Orang yang
berjalan menuruti hawa nafsunya akan masuk jerat iblis yang lebih dalam (Luk
21:34).
Mari kita perhatikan lagi
Daniel 7:5. "Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya
seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk
masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan
kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak."
Perhatikan kalimat
"berdiri pada satu sisi", hal ini mempunyai makna
"pincang", tidak lurus, tidak jujur. Karena orang yang berjalan
menuruti hawa nafsunya itu tidak akan berjalan jujur, tetapi hidupnya bengkok
(Filipi 2:15). Hawa nafsu itu tidak tahu aturan dan tidak jujur, selalu
berdusta asal dapat menuruti kehendak dagingnya. Inilah ciri-ciri raja dosa,
selalu berdusta, sombong dan lain-lain. Semua dosa itu sejenis, yaitu gelap dan
tiap-tiap dosa akan beranakkan dosa- dosa yang lain lagi.
Pada ayat diatas juga
disebutkan "tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya". Rusuk
adalah gambaran seorang istri. Karena memang Tuhan menjadikan Hawa dari tulang
rusuknya Adam sebagai pendampingnya. (Kejadian 2:22). Kita semua tentu setuju
bahwa rusuk seharusnya ada di bagian dada, karena memang demikianlah adanya,
bukan digigit dalam mulut. Digigit dalam mulut berarti mencerminkan kehidupan
penikahan yang rusak, yang tidak wajar, dan tidak seperti yang seharusnya.
Binatang ini adalah binatang
nubuatan di akhir zaman. Inilah ciri-ciri kerusakan kehidupan pernikahan di
akhir zaman. Adapun kerusakan-kerusakan kehidupan pernikahan itu adalah:
1. MEMPUNYAI ISTRI LEBIH DARI
SATU
Pernikahan dalam Kristen hanya
memperbolehkan satu suami atau satu istri. Dalam Matius 19:6 dikatakan : "Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia." Ayat ini dengan jelas mengatakan "dua
menjadi satu", bukan "tiga menjadi satu" atau "empat
menjadi satu". Dan dalam Ibrani 13:4 dengan jelas mengatakan "Hendaklah kamu semua penuh hormat
terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab
orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah."
Namun di akhir zaman, bagi
orang-orang yang tidak percaya dan tidak memperdulikan Firman Tuhan, semua itu
akan dilanggar. Artinya mereka akan mempunyai pasangan lebih dari satu,
terlebih-lebih bagi seorang laki-laki akan memiliki istri lebih dari satu
(Kejadian 6:2). Mereka kawin dan mengawinkan seperti binatang, lebih dari satu,
dengan siapa saja yang disukainya, baik dalam pikiran dan dalam perbuatan.
Raja-raja dalam dosa ini penuh
dengan kenajisan semacam ini. Dalam masyarakat umum, kebebasan dan kesempatan
untuk mengulurkan hawa nafsu perzinahan seperti ini akan makin banyak, sehingga
hampir semua rumah tangga terkena racunnya. Di mana-mana kehidupan pernikahan
menjadi retak, pecah, cerai bahkan hancur berantakan.
Dalam rumah tangga Kristen, hal
itu juga bisa terjadi jika tidak berdiri di dalam kebenaran Firman Tuhan, yaitu
percaya dan sungguh-sungguh memegang rumus Firman Tuhan : “2 menjadi 1″ (Matius
19:6), tidak penuh dengan kuasa Roh Kudus, yang tidak dapat bertahan dalam
zaman yang semakin rusak ini dan akhirnya ikut hancur.
Peganglah prinsip nikah ini
dengan banyak berdoa dalam Roh, kalau tidak rumah tangga akan hanyut dalam arus
perzinahan ini dan hancur, rohani hancur, akhirnya neraka yang menjadi
tempatnya.
2. MENGUTAMAKAN NAFSU DAN
KENIKMATAN
Dalam Daniel 7:5 dikatakan
"...... dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara
giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging
banyak-banyak."
Mulut berfungsi untuk merasakan
dan menikmati. Mereka mengambil istri hanya untuk dirasakan dengan hawa
nafsunya saja, sebagai mangsa atau akibat perbudakan hawa nafsunya belaka.
Sebab itu hidup nikah seperti ini tidak tahan lama, hanya sebentar saja, sebab
nafsu itu cepat bosan. Rumah tangga menjadi tawar, rusak dan berantakan. Nafsu
itu tidak stabil, tidak setia, tidak tetap, dapat cepat berubah. Baca 2 Samuel
13:15, habis manis sepah dibuang.
Nafsu itu seringkali tidak
mengandung kasih. Nafsu dan Kasih itu tidak sama. Ingatlah akan laba-laba
betina yang besar nafsunya tetapi tiada kasih. Ada sejenis binatang dari
golongan laba-laba yang mempunyai naluri sex yang kuat, tetapi tidak mempunyai
kasih. Laba-laba betinanya sangat kuat dan sangat besar dibandingkan dengan
yang jantan (yang sangat kecil).
Pada waktu musim kawin,
laba-laba jantan mendatangi sang betina; tetapi segera selesai, si jantan
langsung melompat lari secepat kilat! Mengapa? Sebab kalau si jantan tidak
lari, ia akan dibunuh dan dimakan oleh sang betina “kekasihnya” yang sangat
lapar! Ada naluri sex (bahkan sangat besar) tetapi tidak ada kasih.
Definisi Kasih menurut dunia
dan menurut Alkitab itu lain. Dunia sulit membedakan antara nafsu dan kasih.
Tetapi Firman Tuhan memberikan definisi yang jelas tentang kasih/cinta ini (1
Korintus 13). Nafsu itu tidak dapat menunggu, egoistis, tidak berani korban,
suka mencuri, tidak berjalan dalam terang, tidak tahu aturan dan seterusnya.
Jangan hidup menuruti nafsu saja seperti beruang ini. Jangan meniru cara
raja-raja dosa ini, kawin hanya berdasar- kan hawa nafsunya saja, sehingga
lekas bosan lalu kawin berulang-ulang dan bersundal tanpa batas dan tanpa malu.
Semua orang-orang yang akan menikah hendaknya memilih istri dalam hal yang
kudus dan hormat (1 Tesalonika 4:4).
3. TERJADI PERCERAIAN
Dalam ayat yang sama, yaitu
Daniel 7:5 dikatakan ""...... dan tiga tulang rusuk masih ada di
dalam mulutnya di antara giginya." Seperti yang sudah dijelaskan diatas,
tulang rusuk adalah gambaran seorang istri. Istri itu untuk dicintai dan
dilindungi (Efesus 5:28-29), bukan untuk digigit. Istri bukan untuk digigit dan
sewaktu-waktu diludahkan keluar. Istri itu seperti badan/tubuh bagi suami (yang
menjadi kepala dari tubuh tersebut).
Kalau “kepala” dan “tubuh”
dipisah, maka ia akan mati. Firman Tuhan tidak mengizinkan perceraian dengan
alasan apapun juga (Matius 19:6). Perceraian itu dosa perzinahan dan jahat.
Niat ceraipun tidak boleh, itu merusak keharmonisan dan ketenangan rumah
tangga. Kalau hati sesudah penuh dengan dosa, lebih-lebih dosa perzinahan, maka
kasih suami istri menjadi tawar. Dengan istri sendiri tidak cinta, tetapi
“cinta” (=bernafsu) dengan perempuan lain. Kalau tidak ada kasih, tetapi dekat
terus satu sama lain, maka akan timbul kebosanan, mudah salah faham, mudah
berkelahi kemudian benci sehingga niat perceraianpun tumbuh makin kuat. Suami
atau istri yang mempunyai niat cerai, (sebab dosa-dosa zinah sudah masuk), akan
saling bergigit-gigitan terus, dan saling telan menelan.
Galatia 5:15. "Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan
saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan."
Percekcokan dalam rumah tangga
adalah hal yang biasa jika hanya sebatas perselisihan kecil dan kesalahpahaman,
dan tidak menjadi pemicu rusaknya keharmonisan rumah tangga atau pemicu
terjadinya perceraian. Ayat diatas dengan jelas mengatakan bahwa akan ada
percekcokan, tidak ada damai, selalu ribut dan berkelahi, saling menyakiti,
seperti tulang-tulang rusuk yang digigit beruang ini, dan bahkan saling
membunuh dan membinasakan. Ini keadaan yang tidak baik dan merupakan kehidupan
pernikahan yang rusak.
Jangan saling menggigit, tapi
saling mengasihi. Orang yang rusak kehidupan pernikahannya juga rusak hidup
rohaninya. Dan ini kerusakan yang berat, sebab ini erat hubungannya dengan
kerusakan hidup kekalnya.
Zinah itu dosa yang lain dari
pada yang lain (1 Korintus 6:18, 2 Korintus 7:1), itu merusak rencana Allah
yang indah dalam hidup seseorang (Kejadian 49:1-4; Matius 1:25). Taburlah hidup
ini dalam kesucian, baik waktu bujang juga waktu sudah menikah, maka kita akan
heran dan penuh syukur melihat penuaian yang indah dari Tuhan (Galatia 6:7-8).
Di akhir zaman, hal perzinahan
sudah menjadi umum dan menjadi "kebudayaan baru”, yaitu kebudayaan hawa
nafsu, kebudayaan porno, kebudayaan daging. Akan ada banyak kesempatan untuk
menuruti hawa nafsu, sebab ini sudah menjadi kebudayaannya bahkan menjadi
kemuliaannya (Filipi 3:19). Kalau tidak di rem oleh Allah (dengan
penyakit-penyakit yang hebat seperti AIDS, Hepatitis-B dan lain-lain, sesuai
dengan nubuatan Firman Tuhan dalam Wahyu 2:22, maka lebih banyak lagi
orang-orang beriman yang gugur dalam kebudayaan dosa yang hebat di akhir zaman
ini.
Wahyu 2:22. "Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas
ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan
ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu."
Bagi kita yang sudah mengerti
kebenaran Firman Tuhan, jangan lagi mengikuti orang-orang yang melakukan dosa,
seperti yang dikatakan dalam Keluaran
23:2a "Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan
kejahatan." Keluarlah dari segala kebudayaan yang bejat ini, supaya
jangan terkena hukumannya bersama-sama dengan mereka yang melakukannya.
Wahyu 18:4. "Lalu aku mendengar suara lain dari sorga
berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu
jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut
ditimpa malapetaka-malapetakanya."
Dari ayat diatas, Tuhan dengan
jelas memberikan perintah kepada kita agar kita tidak mengambil bagian dalam
dosa-dosa itu, agar kita tidak terkena hukuman dan malapetaka. Jangan pernah
sekalipun menjamah, mencoba atau mencicipi dosa itu, karena nanti akan terjerat
di dalamnya, tidak dapat lepas lagi dan itu berarti binasa selama-lamanya.
Memang tidak mudah hidup
melawan arus. Ikan yang hidup yang mempunyai sirip dan sisik (Imamat 11) dapat
hidup melawan arus, tetapi ikan yang mati akan hanyut terbawa arus. Begitu juga
orang-orang yang rohaninya mati (sekalipun masih mengaku Kristus) akan hanyut
dalam arus kebudayaan dosa yang bejat ini, hanyut dan binasa. Tetapi
orang-orang beriman yang dipimpin Roh, ia dapat hidup melawan arus dunia yang
najis ini.
4. MENGIKUTI ARUS DUNIAWI
Masih dalam Daniel 7:5
"...... Ayo, makanlah daging banyak-banyak." Perhatikan perkataan
"Ayo" pada ayat diatas. Ini adalah perkataan ajakan untuk mengikuti
dosa. Dan dorongan itu akan makin bertambah-tambah kuat di mana- mana di seluruh
dunia, dalam segala segi kehidupan.
Saat ini banyak sekali
rangsangan dan godaan hawa nafsu yang nyata-nyata dan tidak malu-malu.
Gambar-gambar, film-film, video, percakapan dan pergaulan porno, semua penuh
dengan perangsangan-perangsangan. Hampir kebanyakan rekreasi dan hiburan dalam
dunia ini “bernafas porno” sehingga di mana-mana orang dirangsang terus
menerus. Apalagi manusia itu lemah, tidak mempunyai cukup kemampuan untuk
menguasai hawa nafsunya sendiri, bahkan manusia itu budak hawa nafsunya. Tidak
heran kalau semua orang rusak, juga orang-orang Kristen yang “mati”.
5. HIDUP DALAM KEDAGINGAN
Slogan orang-orang akhir zaman,
melahap daging sebanyak-banyaknya, terus menerus menuruti daging dan nafsunya
dengan rakus. Mereka selalu dipimpin oleh hawa nafsunya, baik dalam berkata-kata
dan bersikap, baik dalam bekerja dan berpikir, dalam rencana dan angan-
angannya, bahkan dalam segala perbuatannya. Apalagi iblis sudah membuka jalan
sehingga ada kesempatan yang limpah untuk hidup dalam kedagingan. Segala macam
dosa dilegalisir, diizinkan, diresmikan, bahkan orang berlomba-lomba merebutnya
menjadi kemuliaannya (Filipi 3:19) sehingga kesempatan untuk hidup sebagai
binatang makin terbuka amat luas.
Hanya hidup yang beralas dalam
Firman Tuhan serta doa dalam Roh dan kebenaran yang dapat menyelamatkan kita
dari kejatuhan. Nuh taat kepada Firman Tuhan dengan segenap hatinya, sebab itu
ia sekeluarga terpelihara (Kejadian 6:22). Tetapi hidup seperti ini bagi ukuran
orang pada zamannya dianggap seperti orang gila; sehari-harian hanya membangun
kapal untuk bahaya yang tidak tampak.
Begitu juga dengan orang-orang
beriman pada akhir zaman ini, hidupnya penuh dengan usaha membangun kapal
rohani untuk kehidupan kekal yang belum kelihatan secara kasat mata. Hanya
orang-orang semacam ini yang dapat lepas dari pengaruh dunia yang jahat. Orang
yang tidak mau menjadi “gila” seperti Nuh akan menjadi gila dalam dosa-dosa
orang dunia. Betapa sukarnya bertahan dalam masa-masa yang jahat ini, bagi
orang yang hanya “asal selamat”. Sebab mereka hanya membangun hidup jasmaninya
dan tidak mau membangun kapal rohaninya seperti Nuh (Matius 19:23).
Jangan ikut cara hidup “melahap daging sebanyak-banyaknya”,
nanti mabuk, pasti jatuh dan binasa. Jangan ingin, jangan dijamah, larilah
daripadanya dan masuklah dalam kesu- kaan anggur yang baru dari Rohkudus dan
FirmanNya (1 Tesalonika 5:22, 2 Korintus 6:17). Lalu kalau kita baca di 2
Timotius 3 tentang keadaan manusia pada akhir zaman, pada ayat 6 “sebab diantara mereka orang-orang yang
menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang
sarat dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu”
Bagaimana caranya kita
menghadapi hari-hari yang akan datang yang penuh dengan segala macam dosa,
termasuk dosa-dosa sex ini. Kita akan melihat ada 2 golongan yang dapat menjadi
contoh bagi kita, yaitu:
Golongan yang tetap mau menuruti hawa
nafsunya dan melawan Allah, akhirnya akan binasa dan dibuang ke Neraka kekal.
Golongan yang lain, yaitu yang tetap memelihara kesuciannya sehingga tumbuh dalam rencana Allah yang indah-indah. Juga termasuk orang-orang yang rusak tetapi mau sungguh-sungguh bertobat sehingga hidupnya yang luka dan rusak diperbaiki dan ia masih dapat menikmati hidup yang bahagia di dalam Tuhan sampai kekal selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga.
Golongan yang lain, yaitu yang tetap memelihara kesuciannya sehingga tumbuh dalam rencana Allah yang indah-indah. Juga termasuk orang-orang yang rusak tetapi mau sungguh-sungguh bertobat sehingga hidupnya yang luka dan rusak diperbaiki dan ia masih dapat menikmati hidup yang bahagia di dalam Tuhan sampai kekal selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga.
A. KERAS HATI DI DALAM HAWA
NAFSUNYA
Markus 6:17. "Sebab memang
Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara
berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes
telah mengambilnya sebagai isteri."
Herodias adalah seorang
perempuan yang cantik, genit dan jahat, penuh dengan ketamakan yang keji.
Herodes adalah raja yang jaya, besar dan berkuasa, tetapi sangat bengis.
Mula-mula Herodiah adalah istri Filipus, yaitu saudara Herodes. Tetapi Herodias
yang tamak yakin kalau ia menjadi istri Herodes (yang lebih besar dari suaminya
yang sekarang, yaitu saudara Herodes) dan ia akan lebih senang. Memang orang
berdosa itu selalu kena tipu oleh setan. Mereka mengira dengan banyak uang dan
kuasa ia akan menjadi lebih bahagia sekalipun harus menempuh jalan maksiat.
Sebab itu Herodias “pindah” dengan begitu gampang, dari Filipus kepada Herodes.
Memang perasaan hatinya sudah rusak, asal senang, semua jalan dihalalkan,
inilah kesesatan orang yang gila hormat, gila kedudukan, gila kekayaan (gila =
ikatan !!!).
Yohanes Pembaptis datang
menegur dan Herodes yang jahat itu mulai gelisah, tetapi Herodias sama sekali
tidak peduli, bahkan ia memaksa Herodes untuk menangkap Yohanes. Lalu Herodias
mencari jalan untuk membunuh Yohanes dan akhirnya ia berhasil mendapatkan
kepala Yohanes di atas baki (hanya kepala, tanpa tubuh, kaki dan tangan!).
Ini orang yang gelap mata,
sebab menuruti hawa nafsunya, jadi begitu kejam. Ingin harta, ingin kuasa dan
kedudukan, ingin kemewahan lalu menjual diri, selagi masih laku, sebelum layu.
Memang manusia diciptakan sebagai mahluk yang bebas, boleh berbuat sesuka
hatinya, tetapi satu kali kelak ia harus mempertanggungjawabkan semua
perbuatannya di hadapan pengadilan Allah untuk kekal!
Orang-orang di dunia saat ini
semakin banyak yang seperti Herodes dan Herodias ini, sebab mereka tidak mau
berhenti menuruti hawa nafsunya, seperti binatang yang tidak tahu malu dan
tidak tahu batas. Banyak orang mengira bahwa dirinya bukan seperti itu. Tetapi
makin lama akan ternyata bahwa benih-benih Herodes dan Herodias itu ada dalam
tabiat manusia!
Memang tumbuhnya tidak sama,
tetapi kalau tumbuh terus, semua akan menjadi gelap mata, atau “gila” seperti
Herodes dan Herodias!
Justru di akhir zaman ini,
dengan teknologi yang canggih, kemakmuran yang meningkat dengan liburan setiap
Sabtu Minggu dan dengan segala perangsangan dan dorongan dosa yang kuat, hampir
semua orang akan terjerumus ke jalan Herodes dan Herodias. Kecuali kalau ia mau
percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia akan bebas dari segala pengaruh jahat ini.
Percayalah kepada Tuhan Yesus,
maka kita akan disucikan sehingga terlepas dari hidup yang pahit, menderita dan
tersiksa seperti orang-orang “binatang” yang dipimpin hawa nafsunya ini. Hidup
seperti binatang ini bukanlah hidup yang bahagia. Sesungguhnya hidup dalam dosa
seperti ini adalah hidup yang menderita, gelisah dan tiada damai yang
sesungguhnya, sebab api neraka sudah pasti baginya, belum lagi hukuman Allah
selama di dunia seperti Kanker dan AIDS, mati mendadak dan dibunuh orang!
Hidup seperti Herodes dan
Herodias sekalipun mewah, itu tidak akan bahagia. Percayalah akan Tuhan Yesus
maka hidup kita akan menang atas dosa dan hawa nafsu, sehingga tidak dirusakkan
pengaruh dosa yang limpah ini dan tetap bahagia sampai sesudah matipun, di
Surga yang indah dan kekal selama-lamanya.
B. BAHAGIA DAN SUCI DI DALAM
TUHAN
Ada orang yang luka dan rusak
hidupnya, tetapi sebab mau bertobat dan percaya kepada Tuhan, Tuhan
menyembuhkannya dan ia masih dapat berbahagia di dunia dan di Surga. Salah satu
contoh orang semacam itu ialah raja Daud.
Mula-mula matanya tidak pernah
puas melihat dan menuruti nafsunya, sebab itu hidup dan rumah tangganya rusak.
Anak dengan anak memperkosa, berbunuh-bunuhan, tidak terdidik, kacau balau
sehingga seluruh kerajaan juga kacau balau sebab keluarga Daud sendiri kacau
akibat terlalu banyak mengejar perempuan.
Semua ini karena nafsunya yang
terus dituruti. tetapi sesudah ditegur nabi Natan, ia sadar dan sungguh- sungguh
bertobat.
2 Samuel 12:13-14. "Lalu
berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan
Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau
tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat
menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
Sesudah bertobat ia mulai
memakai imannya untuk mengalahkan nafsunya, sehingga hidup yang suci dan
bahagia mulai bersemi lagi, dan luka-lukanya mulai sembuh, bahkan tabiatnya
yang rusak berubah menjadi baru. Memang kerusakan dosa yang berat seringkali
menghancurkan rencana Allah yang indah-indah di dalam kehidupan anak-anak
Allah, sehingga masa depannya rusak sama sekali.
Ada seorang penderita AIDS yang
bertobat sungguh-sungguh, tetapi Tuhan membiarkannya mati sebab waktu dan
kesempatannya sudah diobral habis dalam nafsu-nafsu dosanya. Meskipun ia mati,
dosanya sudah diampuni dan jiwanya selamat. Kalau waktunya masih ada, Tuhan
akan dan sanggup menyembuhkan sekalipun dari maut (1 Petrus 2:24).
Bertobatlah dan percayalah
kepada Tuhan sebelum habis waktu dan kesempatan kita. Bawa semua luka-luka dan
kerusakan hidup saudara kepada Tuhan, ia penuh kasih dan pengampunan, asalkan
kita mau bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus dengan sungguh- sungguh.
Pemuda-pemudi yang sudah salah
jalan, bertobatlah kepada Tuhan, percayalah kepada Tuhan Yesus, supaya jangan
seluruh masa depan saudara rusak total. Bertobatlah sekarang sebelum hati
saudara menjadi keras oleh tipu daya kemanisan racun dosa. Tuhan masih akan
membuat suatu hidup yang baik dan Ia akan memberkati bahkan sampai kekal di
Surga. Rumah tangga yang rusak, penuh kebencian, tidak dapat mengampuni satu
sama lain, sudah hampir mau bercerai atau sudah bercerai, bertobatlah. Jangan
terus dengan hidup yang pahit di dalam dosa. Percayalah pada Tuhan Yesus, Dia
sanggup memperbaharui hidup yang rusak. Kalau kita masih hidup, itu berarti
masih ada kesempatan untuk bertobat dan mengalami kasih Allah yang luarbiasa!
Percayalah akan Tuhan Yesus,
maka Tuhan akan mengubah hidup kita menjadi baru, bebas dari dosa dan
nafsu-nafsunya, lalu Tuhan akan membangun kembali hidup kita di atas
puing-puing yang berserakkan ini. Sesudah percaya, datanglah ke Gereja yang
benar, yang melepaskan orang dari dosa dan mengajarkan segenap kebenaran Allah.
Bergabunglah dengan orang-orang
yang sudah dilepaskan oleh Tuhan Yesus supaya saling menguatkan dan hidup ini
akan menjadi bahagia! Saudara yang sunggug-sungguh mau percaya kepada Tuhan
Yesus, berdoalah dengan segenap hati.
Tuhan Yesus, saya mengakui
semua dosaku di hadapanMu, sucikan dan kuduskkan hidupku, masuklah dalam
hatiku, kuasai hidupku baik roh, jiwa dan tubuh supaya saya bisa kendalikan
dagingku. Berikan saya kekuatan supaya mampu menghadapi masa-masa yang jahat
ini.
Terima kasih Tuhan Yesus. Amin
No comments :
Post a Comment