Saudara-saudara yang di
kasihi Tuhan
Keadaan dunia saat ini
rasanya seperti kehidupan pada zaman nabi Nuh dan Lot, dimana moral manusia
saat itu bobrok, bukankah hal ini yang saat ini juga kita rasakan?
Firman Tuhan berkata
dalam 2 Timotius 3:1-5
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidah tau berterima kasih,tidak
memperdulikan agama, Tidak
tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang
diri, garang, tidak suka yang baik, suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan agama mereka,
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Saudara, bukankah Firman
Tuhan ini sedang di genapi? Apakah saudara melihat di sekitar rumah, di kantor,
di pemerintahan bahkan di tempat manapun di dunia ini sedang terjadi seperti di
katakan oleh Firman Tuhan diatas?
Manusia sudah melupakan Tuhannya, manusia saat
ini lebih suka traveling, shopping, bermain dll, semua dilakukan hanya untuk
memuaskan manusia batiniahnya, tanpa memikirkan rohaninya, bahkan orang Kristen
sekalipun mereka sudah tidak memikirkan atau menjaga keselamatan yang sudah
Tuhan berikan cuma-cuma. Sekalipun mereka di titik kejenuhan, tetap saja mereka
terus berjuang untuk mendapatkan kenikmatan dengan berbagai macam cara
dilakukan.
Pada saat kita
diperhadapkan pada tawaran-tawaran tersebut, ada dua kemungkinan pilihan
yang akan kita ambil yaitu: pertama menolak atau yang kedua tergoda untuk
mengikuti tawaran dunia. Jika kita tidak berjaga-jaga, maka tidak menutup
kemungkinan kita bisa salah memilih. Pilihan yang diambil membuat
kita semakin jauh dari Tuhan yang dapat berujung pada meninggalkan
iman yang selama ini menjadi keyakinan kita.
Saudara-saudara dalam menghadapi kehidupan saat ini, terkadang
kita diperhadapkan pada berbagai pilihan hidup. Keadaanlah yang seringkali
membawa kita pada pilihan-pilihan tersebut. Keadaan itu dapat berupa
kebutuhan hidup (ekonomi), jabatan, tawaran hidup yang lebih enak, tawaran
kenyamanan hidup, dan lain sebagainya.
Saudara-saudara, Firman
Tuhan menasihatkan kepada kita supaya kita tetap berjuang untuk mempertahankan
iman kita, marilah kita saling mengasihi satu sama lain, mendoakan, berbuat
baik, mengampuni, rajin beribadah dan saling menasihati dalam kasih Kristus.
Apakah
kita sebagai orang-orang pilihan Tuhan hanya berdiam diri, cuek, acuh tak acuh?
Tentunya tidak demikian kita harus berjuang untuk mempertahankan iman kita
sampai garis finis.
Dari
pembahasan ini, ada dua hal yang perlu di kita perhatikan:
1. Masalah Kekuatiran
Masalah ini yang menjadi
musuh besar umat manusia saat-saat ini. karena manusia kuatir muncul
pembunuhan, perampokan, pencopetan dll, yang sangat meresahkan, walaupun
mungkin semua kejadian bukan karena kekuatiran.
Firman Tuhan ajarkan
pada kita dalam Matius 6:31-34.
31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai?
32. Semua itu
dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di
sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33. Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
34. Sebab itu
janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Kalau Tuhan yang menciptakan kita,
pasti Dia menjaga kita, seperti burung-burung di udara yang juga Dia pelihara,
oleh karena itu jangan kuatir, saya sangat percaya bahwa kekuatiran itu pasti
datang tapi kita harus lawan, jangan kita terperangkap dalam kekuatiran itu.
2.
Harga
sebuah keselamatan.
Keselamatan adalah sesuatu yang tak ternilai harganya, setelah kita lahir baru/percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya
Keselamatan adalah sesuatu yang tak ternilai harganya, setelah kita lahir baru/percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya
Juruselamat kita, berarti pada saat itu kita telah menjadi anak-anak Allah (Roma 8:14), anak-anak Allah adalah ahli waris kerajaan, berhak menerima janji-janji Allah (Roma 8:16-17). Karena begitu berharganya nilai suatu keselamatan, jangan kita remehkan keselamatan (kasih karunia Tuhan) itu, dan menukarkannya dengan kenikmatan yang ditawarkan dunia (Ibrani 12:16), Esau menganggap remeh hak ksulungannya dan menukarkan dengan semangkok kacang merah (Kej. 25:30-35), akibatnya berkat yang harusnya dia terima, tidak dia terima.
Dua hal inilah yang akan menolong kita untuk
tetap memiliki iman yang teguh di tengah-tengah gempuran tawaran dunia
yang menggiurkan itu. Seburuk apapun hal yang kita hadapi dalam kehidupan
ini, jangan kita jatuh dalam hal kekuatiran, baik itu masalah kebutuhan
sehari-hari, maupun masalah-masalah yang lain, karena Tuhan yang kita
percaya adalah pemilik segala isi dunia ini, Dia tau apa yang
menjadi kebutuhan kita.
Demikian juga dengan
iman yang kita miliki, jangan kita jual atau gadaikan karena desakan
kebutuhan, atau karena persoalan-persoalan yang menekan. Ingat bahwa iman
itulah yang telah membawa kita pada janji keselamatan yang tak ternilai
harganya. Keselamatan itu telah diberikan kepada kita dengan cuma-cuma
lewat pengorbanan yang luar biasa yang tidak satu pun manusia dapat
melakukannya, tetapi Tuhan sendiri yang telah mengorbankan dirinya di kayu
salib untuk menebus dosa-dosa kita. Marilah kita memulai hari-hari kita
dengan mencari
kehendak-Nya,"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuannya itu akan ditambahkan kepadamu",
kehendak-Nya,"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuannya itu akan ditambahkan kepadamu",
Masuklah melalui pintu yang sesak itu,
karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan dan
banyak orang yang masuk melaluinya.
Percayalah Tuhan pasti membuka Pintu-Pintu Mujizatnya dalam
kehidupan kita, Amin.
No comments :
Post a Comment