Sunday, 6 April 2014

Mempertahankan Iman ditengah Dunia Yang Gelap

Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan
Keadaan dunia saat ini rasanya seperti kehidupan pada zaman nabi Nuh dan Lot, dimana moral manusia saat itu bobrok, bukankah hal ini yang saat ini juga kita rasakan?


Firman Tuhan berkata dalam 2 Timotius 3:1-5
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidah tau berterima kasih,tidak memperdulikan agama,Tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan agama mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Saudara, bukankah Firman Tuhan ini sedang di genapi? Apakah saudara melihat di sekitar rumah, di kantor, di pemerintahan bahkan di tempat manapun di dunia ini sedang terjadi seperti di katakan oleh Firman Tuhan  diatas?
Manusia sudah melupakan Tuhannya, manusia saat ini lebih suka traveling, shopping, bermain dll, semua dilakukan hanya untuk memuaskan manusia batiniahnya, tanpa memikirkan rohaninya, bahkan orang Kristen sekalipun mereka sudah tidak memikirkan atau menjaga keselamatan yang sudah Tuhan berikan cuma-cuma. Sekalipun mereka di titik kejenuhan, tetap saja mereka terus berjuang untuk mendapatkan kenikmatan dengan berbagai macam cara dilakukan.

Pada saat kita diperhadapkan pada tawaran-tawaran tersebut, ada dua kemungkinan pilihan yang akan kita ambil yaitu: pertama menolak atau yang kedua tergoda untuk mengikuti tawaran dunia. Jika kita tidak berjaga-jaga, maka tidak menutup kemungkinan kita bisa salah memilih. Pilihan yang diambil membuat kita semakin jauh dari Tuhan yang dapat berujung pada meninggalkan iman yang selama ini menjadi keyakinan kita.

Saudara-saudara dalam menghadapi kehidupan saat ini, terkadang kita diperhadapkan pada berbagai pilihan hidup. Keadaanlah yang seringkali membawa kita pada pilihan-pilihan tersebut. Keadaan itu dapat berupa kebutuhan hidup (ekonomi), jabatan, tawaran hidup yang lebih enak, tawaran kenyamanan hidup, dan lain sebagainya.

Saudara-saudara, Firman Tuhan menasihatkan kepada kita supaya kita tetap berjuang untuk mempertahankan iman kita, marilah kita saling mengasihi satu sama lain, mendoakan, berbuat baik, mengampuni, rajin beribadah dan saling menasihati dalam kasih Kristus.
Apakah kita sebagai orang-orang pilihan Tuhan hanya berdiam diri, cuek, acuh tak acuh? Tentunya tidak demikian kita harus berjuang untuk mempertahankan iman kita sampai garis finis.
Dari pembahasan ini, ada dua hal yang perlu di kita perhatikan:

1.   Masalah Kekuatiran
     Masalah ini yang menjadi musuh besar umat manusia saat-saat ini. karena manusia kuatir muncul pembunuhan, perampokan, pencopetan dll, yang sangat meresahkan, walaupun mungkin semua kejadian bukan karena kekuatiran.
    
     Firman Tuhan ajarkan pada kita dalam Matius 6:31-34.
     31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
     
32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
         
Kalau Tuhan yang menciptakan kita, pasti Dia menjaga kita, seperti burung-burung di udara yang juga Dia pelihara, oleh karena itu jangan kuatir, saya sangat percaya bahwa kekuatiran itu pasti datang tapi kita harus lawan, jangan kita terperangkap dalam kekuatiran itu.

2.   Harga sebuah keselamatan.
Keselamatan adalah sesuatu yang tak ternilai harganya, setelah kita lahir baru/percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya 

Juruselamat kita, berarti pada saat itu kita telah menjadi anak-anak Allah (Roma 8:14), anak-anak Allah adalah ahli waris kerajaan, berhak menerima janji-janji Allah (Roma 8:16-17). Karena begitu berharganya nilai suatu keselamatan, jangan kita remehkan keselamatan (kasih karunia Tuhan) itu, dan menukarkannya dengan kenikmatan yang ditawarkan dunia (Ibrani 12:16), Esau menganggap remeh hak ksulungannya dan menukarkan dengan semangkok kacang merah (Kej. 25:30-35), akibatnya berkat yang harusnya dia terima, tidak dia terima.

         Dua hal inilah yang akan menolong kita untuk tetap memiliki iman yang teguh di tengah-tengah gempuran tawaran dunia yang menggiurkan itu. Seburuk apapun hal yang kita hadapi dalam kehidupan ini, jangan kita jatuh dalam hal kekuatiran, baik itu masalah kebutuhan sehari-hari, maupun masalah-masalah yang lain, karena Tuhan yang kita percaya adalah pemilik segala isi dunia ini, Dia tau apa yang menjadi kebutuhan kita. 

         Demikian juga dengan iman yang kita miliki, jangan kita jual atau gadaikan karena desakan kebutuhan, atau karena persoalan-persoalan yang menekan. Ingat bahwa iman itulah yang telah membawa kita pada janji keselamatan yang tak ternilai harganya. Keselamatan itu telah diberikan kepada kita dengan cuma-cuma lewat pengorbanan yang luar biasa yang tidak satu pun manusia dapat melakukannya, tetapi Tuhan sendiri yang telah mengorbankan dirinya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Marilah kita memulai hari-hari kita dengan mencari
kehendak-Nya,"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuannya itu akan ditambahkan kepadamu",
         Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan dan banyak orang yang masuk melaluinya.

Percayalah Tuhan pasti membuka Pintu-Pintu Mujizatnya dalam kehidupan kita, Amin.

No comments :

Post a Comment